Tahukah anda arti sebungkus rokok ? Sebungkus rokok itu kalau anda konsumsi sebagai rokok, maka hal itu akan membuat anda tidak sehat dalam dua hal. Pertama rokok itu membuat anda tidak sehat secara fisik. Yang kedua adalah bahwa mengkonsumsi rokok itu juga membuat anda tidak sehat secara finansial.
Pada kesempatan ini saya tidak akan membahas efek rokok terhadap kesehatan, tetapi akan memaparkan sisi finansial yang menghubungkan rokok dengan kesejahteraan.
Mari kita telaah bagaimana uang sebesar harga sebungkus rokok bisa untuk membangun kesejahteraan dengan cara yang sangat mudah.
Kita misalkan harga sebungkus rokok - yang sedang-sedang saja, bukan yang murah dan juga bukan yang mahal - adalah Rp 8,500,- ( asumsi harga saat artikel ini dipublikasikan ). Kalau dalam satu hari anda mengkonsumsi satu bungkus, berarti anda menghabiskan Rp 8,500. Sekarang kita hitung Rp 8,500 perhari dikalikan dengan 365 hari. Berarti dalam satu tahun anda menghabiskan Rp 3,102,500. Per tahun.
Tahukah bagaimana caranya uang sebesar 3 juta bisa menjadi satu miliar ?
Inilah caranya:
Jika anda tahun ini menyimpan uang sebesar Rp 3,000,000 ke dalam instrument investasi yang bisa menghasilkan imbalan ( Return On Investment ) sebesar 19% pertahun, maka setelah 1 tahun uang anda tersebut telah bertambah menjadi Rp 3,570,000. Ini adalah 1 tahun. Karena ada inflasi, maka harga barang meningkat, termasuk harga rokok juga ikut meningkat. Berarti perhitungan untuk setoran investasi anda di tahun kedua juga meningkat. Misalnya peningkatan
setoran anda adalah 10% pertahun. Berarti tahun kedua ini anda menyetor sebesar Rp 3,000,000 ditambah Rp 300,000 ( yaitu 10% dari Rp 3,000,000 ). Jadi setoran anda tahun kedua adalah Rp 3,300,000. Dengan cara seperti itu, yaitu setoran anda dinaikkan sebesar 10% pertahun, dengan asumsi imbal hasil ( Return On Investment ) sebesar 19% pertahun, maka saldo anda di akhir tahun ke-20 adalah Rp 1,019,509,633. (Satu miliar sembilan belas juta lima ratus sembilan ribu enam ratus tiga puluh tiga rupiah).
Jika anda tahun ini menyimpan uang sebesar Rp 3,000,000 ke dalam instrument investasi yang bisa menghasilkan imbalan ( Return On Investment ) sebesar 19% pertahun, maka setelah 1 tahun uang anda tersebut telah bertambah menjadi Rp 3,570,000. Ini adalah 1 tahun. Karena ada inflasi, maka harga barang meningkat, termasuk harga rokok juga ikut meningkat. Berarti perhitungan untuk setoran investasi anda di tahun kedua juga meningkat. Misalnya peningkatan
setoran anda adalah 10% pertahun. Berarti tahun kedua ini anda menyetor sebesar Rp 3,000,000 ditambah Rp 300,000 ( yaitu 10% dari Rp 3,000,000 ). Jadi setoran anda tahun kedua adalah Rp 3,300,000. Dengan cara seperti itu, yaitu setoran anda dinaikkan sebesar 10% pertahun, dengan asumsi imbal hasil ( Return On Investment ) sebesar 19% pertahun, maka saldo anda di akhir tahun ke-20 adalah Rp 1,019,509,633. (Satu miliar sembilan belas juta lima ratus sembilan ribu enam ratus tiga puluh tiga rupiah).
Itulah potensi dari uang sebesar harga sebungkus rokok. Itu baru dengan perhitungan ROI sebesar 19%. Apakah mungkin ada investasi yang bisa memberikan hasil lebih dari itu ? Ya. kenyataannya memang ada, dan anda tidak harus bersusah payah mengerjakan sendiri semuanya.
Coba anda perhatikan dengan saksama dan anda renungkan, berapakah usia anda saat ini, sudah berapa lamakah anda merokok, sudah berapakah uang anda yang mestinya anda miliki saat ini seandainya selama ini tidak merokok, dan sebagainya.
Jika anda sudah lama merokok, dan baru tahu sekarang mengenai pembahasan seperti ini, mungkin anda menyesal. Dan memang mestinya begitu. Tinggal penyesalan anda itu mau anda lanjutkan untuk membuat penyesalan yang lebih besar di kemudian hari, ataukah anda mau merubah menjadi titik balik menuju hari depan yang lebih indah.
Jika anda seorang perokok dan mempunyai anak, dan anak anda tidak sekolah / kuliah, lalu dia tahu mengenai perhitungan seperti ini, bisakah anda bayangkan betapa sakit hatinya melihat uang rokok ternyata bisa untuk menjadi biaya kuliah ? Bukankah satu miliar itu sangat bermanfaat untuk biaya kuliah ? Dan yang lebih menyakitkan lagi adalah jika anak anda juga ikut-ikutan merokok. Bagaimanakah kira-kira kelak jika dia mempunyai anak ? Yaitu cucu anda ? Apakah anda akan membiarkan anak anda membakar uang kuliah untuk cucu-cucu anda ? Mari kita sadarkan anak-anak kita, mari kita sadarkan teman-teman kita, dan tentunya terlebih dulu adalah kita sendiri yang harus sadar.
Tanpa merokok, hidup menjadi lebih sejahtera dan lebih indah. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar