Jumat, 03 Juli 2009

Pahami Formula 3 - 3 - 3 Agar Sejahtera Dan Aman

Apakah yang saya maksud dengan formula 3 - 3 - 3 ?
Formula 3 - 3 - 3 itu terdiri dari 3 bagian, masing-masing dari bagian itu mengandung 3 hal.

Tiga yang pertama adalah bahwa di dalam hidup ini ada 3 tujuan utama yang mestinya dimiliki oleh setiap orang dalam program finansialnya, yaitu
1) Pendidikan anak
Anak adalah titipan dari yang Mahakuasa yang dipercayakan kepada kita. Nah, salah satu kewajiban kita sebagai orang tuanya adalah mendidik anak tersebut. Dan di zaman seperti sekarang ini ternyata tidaklah cukup jika kita hanya mendidiknya secara pribadi dengan kemampuan kita sendiri. Kita perlu memberikan pendidikan yang lain yang kita tidak mungkin memberikannya sendiri. Artinya perlu melibatkan pihak lain, apakah itu sekolah, pesantren, padepokan, atau apapun namanya. Dan ternyata semuanya itu membutuhkan biaya, yang biasanya tidak sedikit. Bahkan untuk mempersiapkan anak-anak kita menghadapi persaingan yang semakin ketat, maka kita perlu memasukkan anak-anak kita itu ke lembaga pendidikan yang sangat bagus kualitasnya. Bahkan tidak jarang orang memasukkan anak-anaknya ke lembaga pendidikan di luar negeri.

Kalau kita mau merenung sejenak, betapa hebatnya orang tua kita karena mereka telah berjuang memberikan pendidikan kepada kita di tengah-tengah kehidupan yang menuntut perjuangan keras. Nah, apakah kita sudah menyiapkan dana pendidikan yang memadai untuk anak-anak kita ? Apakah kita yakin bahwa yang kita siapkan sudah cukup untuk membiayai pendidikan mereka ? Kalau belum, berarti kita harus menyiapkannya dengan segera. Kalau anda sudah menyiapkannya, jangan lupa untuk mengevaluasinya secara berkala, apakah masih relevan ataukah perlu penyesuaian lagi.

2) Dana Hari Tua
Hal kedua yang perlu kita persiapkan juga adalah dana pensiun. Ini merupakan persiapan untuk menghadapi hari depan jika kita diberi panjang umur. Sebisa mungkin, janganlah menjadi beban anak cucu, apalagi beban pihak lain.

Ada orang yang berpikir bahwa karena kita telah membiayai anak-anak kita sehingga mereka berhasil maka pada giliran berikutnya adalah kita yang dibiayai oleh mereka. Dengan kata lain adalah bahwa dulu menabur, maka sekarang adalah saatnya untuk menuai. Nah, jangan lupa, anak-anak kita itu mempunyai pasangan hidup. Mereka mempunyai tanggung jawab kepada pihak lain juga; sehingga, tentunya sebagai orang tua yang bijak kita tidak boleh berpikiran seperti itu. Yang perlu kita pikirkan adalah justru membantu mereka mendidik anak-anak mereka, yaitu cucu-cucu kita. Oleh karena itu penting sekali bagi kita untuk menyediakan biaya hidup kita sendiri, termasuk biaya hidup ketika usia kita sudah lanjut.

3) Warisan
Warisan ini adalah peninggalan untuk keluarga kita jika kelak kita harus pergi untuk selamanya alias pulang menghadap yang Mahakuasa.

Mengapa kita perlu meninggalkan warisan untuk keluarga ? Kita perlu menyadari bahwa kita tidak pernah tahu kapan akan dipanggil menghadap Yang Mahakuasa untuk pulang selamanya. Oleh karena itu juga kita tidak tahu apakah pada saat kita dipanggil itu anak-anak kita sudah dewasa dan mampu mandiri atau belum. Jadi alangkah baiknya bila kita telah mempersiapkan jaminan biaya hidup yang layak untuk mereka, agar mereka bisa menjalani kehidupan dengan lebih baik.

Tiga yang kedua
adalah bahwa dalam hidup ini ada 3 risiko utama yang dapat menghalangi anda dalam mewujudkan 3 tujuan utama anda. Ketiga risiko itu adalah:
1) Sakit berat atau sakit berkepanjangan
Sakit berat biasanya membutuhkan biaya yang besar untuk pengobatannya. Demikian juga dengan sakit yang berkepanjangan. Dan yang lebih menyedihkan adalah bahwa sakit tersebut juga biasanya menjadi hambatan untuk berkarya. Berarti menyebabkan terganggunya pendapatan.
2) Cacat total permanen
Kondisi cacat ini juga biasanya menimbulkan gangguan terhadap pendapatan karena kemampuan berkarya orang yang bersangkutan biasanya berkurang.
3) Meninggal
Jika seseorang meninggal, biasanya pendapatannya juga ikut meninggal; maksudnya tidak bisa menghasilkan pendapatan lagi. Dan ini juga merupakan gangguan atau hambatan bagi upaya pencapaian 3 tujuan utama di atas.

Itulah 3 hal yang bisa mengganggu, menghalangi, atau menghambat upaya anda untuk mencapai 3 tujuan utama. Oleh karena itu penting sekali bagi kita untuk melakukan langkah-langkah antisipasi, agar 3 tujuan utama kita bisa tercapai.

Tiga yang terakhir
adalah bahwa kita diberi jalan untuk menjamin tercapainya 3 tujuan utama di atas. Jalan ini terdiri dari tiga macam, yaitu seperti yang saya uraikan di dalam topik Tiga Pilar Pengelolaan Uang. Tiga pilar utama itu akan mengantisipasi 3 risiko hidup dan sekaligus merupakan upaya untuk merealisasikan tujuan anda melalui langkah-langkah yang jelas dan mantap.
1) Pilar pertama adalah pilar pengamanan ( Saving ), mengamankan pendapatan anda supaya tidak habis;
2) Pilar antisipasi risiko ( Income Protection ), melindungi pendapatan anda supaya tidak terhenti hanya gara-gara anda mengalami satu atau lebih risiko hidup di atas;
3) Pilar langkah maju ( Investment ), yaitu langkah untuk mengembangkan aset yang ada supaya menjadi berlipat-lipat, tumbuh dan berkembang terus.
Itulah formula 3 - 3 - 3 yang akan membuat hidup anda cemerlang secara finansial./***

Kamis, 02 Juli 2009

Antara Merokok dan Kesejahteraan

Tahukah anda arti sebungkus rokok ? Sebungkus rokok itu kalau anda konsumsi sebagai rokok, maka hal itu akan membuat anda tidak sehat dalam dua hal. Pertama rokok itu membuat anda tidak sehat secara fisik. Yang kedua adalah bahwa mengkonsumsi rokok itu juga membuat anda tidak sehat secara finansial.
Pada kesempatan ini saya tidak akan membahas efek rokok terhadap kesehatan, tetapi akan memaparkan sisi finansial yang menghubungkan rokok dengan kesejahteraan.
Mari kita telaah bagaimana uang sebesar harga sebungkus rokok bisa untuk membangun kesejahteraan dengan cara yang sangat mudah.
Kita misalkan harga sebungkus rokok - yang sedang-sedang saja, bukan yang murah dan juga bukan yang mahal - adalah Rp 8,500,- ( asumsi harga saat artikel ini dipublikasikan ). Kalau dalam satu hari anda mengkonsumsi satu bungkus, berarti anda menghabiskan Rp 8,500. Sekarang kita hitung Rp 8,500 perhari dikalikan dengan 365 hari. Berarti dalam satu tahun anda menghabiskan Rp 3,102,500. Per tahun.
Tahukah bagaimana caranya uang sebesar 3 juta bisa menjadi satu miliar ?
Inilah caranya:
Jika anda tahun ini menyimpan uang sebesar Rp 3,000,000 ke dalam instrument investasi yang bisa menghasilkan imbalan ( Return On Investment ) sebesar 19% pertahun, maka setelah 1 tahun uang anda tersebut telah bertambah menjadi Rp 3,570,000. Ini adalah 1 tahun. Karena ada inflasi, maka harga barang meningkat, termasuk harga rokok juga ikut meningkat. Berarti perhitungan untuk setoran investasi anda di tahun kedua juga meningkat. Misalnya peningkatan
setoran anda adalah 10% pertahun. Berarti tahun kedua ini anda menyetor sebesar Rp 3,000,000 ditambah Rp 300,000 ( yaitu 10% dari Rp 3,000,000 ). Jadi setoran anda tahun kedua adalah Rp 3,300,000. Dengan cara seperti itu, yaitu setoran anda dinaikkan sebesar 10% pertahun, dengan asumsi imbal hasil ( Return On Investment ) sebesar 19% pertahun, maka saldo anda di akhir tahun ke-20 adalah Rp 1,019,509,633. (Satu miliar sembilan belas juta lima ratus sembilan ribu enam ratus tiga puluh tiga rupiah).
Itulah potensi dari uang sebesar harga sebungkus rokok. Itu baru dengan perhitungan ROI sebesar 19%. Apakah mungkin ada investasi yang bisa memberikan hasil lebih dari itu ? Ya. kenyataannya memang ada, dan anda tidak harus bersusah payah mengerjakan sendiri semuanya.
Coba anda perhatikan dengan saksama dan anda renungkan, berapakah usia anda saat ini, sudah berapa lamakah anda merokok, sudah berapakah uang anda yang mestinya anda miliki saat ini seandainya selama ini tidak merokok, dan sebagainya.
Jika anda sudah lama merokok, dan baru tahu sekarang mengenai pembahasan seperti ini, mungkin anda menyesal. Dan memang mestinya begitu. Tinggal penyesalan anda itu mau anda lanjutkan untuk membuat penyesalan yang lebih besar di kemudian hari, ataukah anda mau merubah menjadi titik balik menuju hari depan yang lebih indah.
Jika anda seorang perokok dan mempunyai anak, dan anak anda tidak sekolah / kuliah, lalu dia tahu mengenai perhitungan seperti ini, bisakah anda bayangkan betapa sakit hatinya melihat uang rokok ternyata bisa untuk menjadi biaya kuliah ? Bukankah satu miliar itu sangat bermanfaat untuk biaya kuliah ? Dan yang lebih menyakitkan lagi adalah jika anak anda juga ikut-ikutan merokok. Bagaimanakah kira-kira kelak jika dia mempunyai anak ? Yaitu cucu anda ? Apakah anda akan membiarkan anak anda membakar uang kuliah untuk cucu-cucu anda ? Mari kita sadarkan anak-anak kita, mari kita sadarkan teman-teman kita, dan tentunya terlebih dulu adalah kita sendiri yang harus sadar.
Tanpa merokok, hidup menjadi lebih sejahtera dan lebih indah. ***

Rabu, 01 Juli 2009

Bijaklah Dalam Menyimpan Uang

Di manakah biasanya anda menyimpan uang ? Di bank, di celengan, di bawah kasur, ataukah di mana ?

Mengapa para pakar investasi dan konsultan keuangan menyarankan agar anda tidak menyimpan uang berlebihan di dalam tabungan / deposito ? Mari kita cermati perhitungan berikut:

Simpanan pokok-------------------------------------------= 10,000,000
Interest : 7.5% X 10,000,000 = 750,000
Pajak atas interest: 20% X 750,000 = 150,000
Net interest---------------------------------------------= + 600,000
Saldo anda-----------------------------------------------= 10,600,000
Inflasi: 6.5% X 10,600,000 = 689,000---------------------= - 689,000
Nilai riil uang anda-------------------------------------= 9,911,000

Artinya, jika hari ini anda membawa uang saldo anda yang Rp 10,600,000 itu untuk berbelanja, anda hanya bisa mendapatkan barang / jasa yang tahun lalu harganya Rp 9,911,000.

Itulah sebabnya penting sekali bagi anda untuk menempatkan uang pada instrument yang tepat.
Kunci pertamanya adalah bahwa instrument tersebut harus bisa memberikan imbal hasil ( return ) yang lebih tinggi dibandingkan angka inflasi. Misalnya anda bisa melirik oblogasi / sukuk, SBI, saham, ataupun yang sudah dikemas dalam bentuk reksadana./***